TUMBAL PESUGIHAN
Oleh: Pangeran Raden Bentang
Editor: Jeng Naya
Editor: Jeng Naya
![]() |
Illustrasi pha |
Kala itu ibu terbaring tak berdaya, matanya sudah mengatup hanya bibir yang bergerak tanpa suara. Kami keluarga sudah frustasi banyak saudara dari ibu sama bapak banyak bernadzar jika ibu sehat kembali ingin suapin makanan apa pun yang diminta ibu. Dikala segala usaha sudah kesana kemari tak membuahkan hasil rasa putus asa pun sudah kami rasakan, harus kemana lagi, orang pinter mana lagi yang harus kami tanya dan minta bantuan.
Disaat jalan semua buntu tapa ada angin ada hujan datang seorang lelaki yang hampir seumuran bapak bertamu, kata keluarga dari bapak dia orang gila karena ilmu.
Tamu: maaf katanya ada orang sakit boleh dong saya ikut menengok..
Bapak yang langsung bicara.
Bapak: silahkan ki sepuh masuk sini..
Orang itu langsung nyelonong masuk dan tanpa banyak kata dia tempelin telapak tangannya di kening ibu.
Tamu: Sungguh teganya ni orang, dia yang merawat sejak anak anak, disekolahkan, dikasih makan layaknya anak sendiri malah ditumbalin..
Sambil geleng geleng kepala dia terus nyerocos.
Tamu: manusia gak punya balas budi sama sekali..
Dia langsung berpaling dan menatap ke bapak..
Tamu: orang tua, dirimu harus sabar ya, istrimu masih bisa selamat tetapi harus nunggu waktu. Istrimu kena ranjau makanan anak angkatmu sendiri, nanti bila ada ayam masuk ke kamar biarkan saja dan bila ada bulunya jatuh cepat ambil nanti bulunya kamu masukin kemulut istrimu sampai masuk semua ketenggorokan, nanti bila tinggal ujungnya dimulut istrimu cepat tarik. Dah saya bisa ngasih segitu gak bisa yang lain, saya mau pulang tapi minta rokok sebatang ya..masa tamu gak dikasih apa2..
Tak berapa lama kakak langsung ngasih rokok samsu sebungkus.
Kakak: pakde ambil saja semua..
Tamu: hai anak muda, emang saya paman mu ? enak saja bilang pakde, panggil saya ki sepuh seperti orang tuamu..
Sambil nyengir dia ambil rokok dan ngeloyor pergi, kami hanya diam menatap dia keluar rumah. Aku langsung bertanya sama bapak.
Aku: emang ia ibu makan makanan dari anak angkatnya pak ?
Bapak: iya seminggu yang lalu ibu makan kue kiriman anaknya.
Bapak nyahut dengan suara gemetar tanda amarah sudah naik.
Bapak: awas kalau datang tu aku penggal kepalanya..
Sambil berjalan ke dapur..saya sama kakak cuma bisa menatap saja. Pas 40 hari ibu sakit, pagi pagi jam 7 ayam betina masuk ke kamar ibu dan terbang menabrak tembok seperti dia nyari sarang untuk bertelor, suaranya berisik..tanpa kami sadari bapak langsung masuk dan ambil sehelai bulu ayam yang jatuh di kasur ibu.
Bapak: sudah bukain jendelanya.
Kata bapa, lalu kakak cepat buka jendela kamar dan ayam langsung keluar. Bapak langsung memegang mulut ibu dan saya langsung memegang tangan ibu dengan deg degan. Sesaat kemudian bulu ayam pun masuk ke mulut ibu hampir tinggal ujungnya, dengan sekali sentak bulu ayam langsung keluar dan dibulu ayam menempel seperti dahak kental. Setelah dibuang ibu buka mata dan lihat sekeliling kamar.
Ibu: saya ada dimana ini?
Kata ibu sambil matanya menatap kerumunan keluarga dikamar. Bibi langsung memeluk ibu dengan air mata yan sudah mentes.
Bibi: alhamdulilah kamu sudah sadar, tahu gak ? kamu sudah seperti orang mati. Syukur kamu sudah sembuh, mau makan apa nanti disediain.
Sambil menciumin pipi ibu.
Ibu: Aku minta bubur hangat tenggorokan rasanya kering.
Jawab ibu, seperti orang bingung, tak berapa lama bibi bawa semangkuk bubur sumsum dan langsung suapin ibu.
Bibi: udah cepat habisin biar tenaganya pulih dan sehat kembali.
Saudara yang lain tanpa ada perintah pada membawa makanan dan buah buahan. Mereka disekiling ibu ingin makanannya dimakan ibu. Setelah tenaganya pulih ibu lalu cerita.
Ibu: saya dibawa ke suatu tempat sama laki laki tinggi besar. Tempatnya seperti aula besar, disana banyak orang tetapi gak ada yang saya kenal. Lama saya duduk sendirian lalu ada orang datang.
(Mr. X : ngapain kamu kesini? Sudah sana pulang. Tuh anak sama suami mu pada nagis, sudah pulang sana.)
Ibu: saya bingung pulangnya bagaimana? Gak tahu jalannya.
Ibu: Setelah lama menunggu ada laki laki tinggi putih datang lantas membawa saya. Pas saya bangun kok dah banyak orang, emang kenapa dengan saya?
Yang lain yang mendengar cerita ibu langsung pada memeluk tubuh ibu.
Saudara: untung kamu selamat, untung, sungguh anak angkatmu telah menumbalkan dirimu yang sudah merawatnya kamu ditumbalin untuk pesugihan kekayaannya.
Semenjak kejadian itu anak angkat ibu gak berani datang kerumah sampai 10th gak pernah menginjak rumah dan segala makanan yang dikirm kerumah langsung dikubur dan orang tua yang mengobati ibu kata tetangga meninggal di kebun ada lemparan batu.
Entah benar atau tidak karena semenjak dari rumah kami tak pernah melihatnya lagi, biasanya tiap sore orang tua itu selalu datang walaupun cuma menengok dan langsung pergi. Kita tidak tahu hati orang karna hati tak dapat diselami.
Komentar
Posting Komentar