PREMAN PENYEMBAH IBLIS

Illustrasi: preman penyembah iblis/komunitas pha

Oleh : Jitendra
Editor : Admin pha

Dizaman dulu sekolah perkelahian, tawuran adalah cara untuk menyelesaikan masalah, banyak remaja seusiaku dulu haus akan kehormatan. Mereka mati-matian untuk mendapatkan sebuah kehormatan, apalagi posisi sebagai ketua kelompok (geng) yang sangat diminati dalam kelompok (geng).

Menjadi ketua kelompok (geng) sangat diminati karena selain dihormati, berkuasa di berbagai wilayah (premanisme) bahkan memiliki anak buah. Banyak juga anak remaja yang berminat masuk kelompok (geng) walaupun cuma menjadi anak buah saja, mereka sudah bangga walaupun cuma menjadi anak buah, karena bagi mereka masuk dalam kelompok (geng) bisa membuat mereka tenar, dihormati, ditakuti musuh musuhnya.

Kebanyakan anak anak seusiaku dulu hanya memikirkan bagaimana caranya ditakuti, dihormati, berkuasa di wilayah, mereka tidak pernah berfikir bagaimana caranya untuk berbuat baik, menambah teman, sekolah yang benar apalagi memikirkan masa depannya. Para anak (geng) terkadang memalak anak anak sekolah yang tidak bergabung dalam geng, mereka adalah sasaran empuk untuk di palak. Mirisnya kaum hawa pun mereka palak dan ancam, bahkan sampai dilecehkan. Perbuatan mereka seperti penjahat tidak seperti anak sekolah lagi mereka lupa akan tujuan berangkat sekolah yang mereka pikirkan hanyalah bersenang senang, membuat keributan, menambah musuh, menguras uang saku anak anak sekolah.

Kaum hawa pun banyak yang dipaksa untuk menjadi pacar mereka, kejadian ini sudah berlarut larut dan menjadi jadi bahkan para kelompok tersebut memiliki ilmu karomah, kanuragan, ha­diran, mempunyai aneka ragam jimat yang dipegang. Berbagai macam cerita tentang kelompok itu tidak aku pedulikan yang terpenting sekolahanku aman damai.

Waktu itu aku sudah kelas 3 SMK fokusku menghadapi ujian nasional, karena dulu sistem ujian ditentukan dengan nilai bila tidak sesuai target maka dinyatakan tidak lulus. Enakan zaman sekarang premanisme sudah berkurang, ujian nasional sekolah dijamin lulus 100% tanpa ada target nilai minimal. Sangat beruntung anak yang sekolah dizaman sekarang tidak ada ketakutan tidak lulus ujian.

Semenjak bertemu dengan nenek penjual lidi (liat cerita sebelumnya) semua kegiatan yang tidak manfaat (tawuran) aku hindari, aku berubah semenjak ketemu nenek penjual sapu lidi, yang tadinya bodoh, malas belajar, provokator tawuran berubah menjadi mudah dalam belajar, suka melakukan kegiatan yg manfaat (kegiatan OSIS), sehingga mendapat beasiswa meringankan beban orang tuaku.


Bel sekolah berbunyi menandakan jam
pelajaran selesai. Sesampai dikosan mengisi perut yang keroncongan dan menghilangkan lelah lalu tertidur sejenak, kamar kosku diketok keras. Tolong tolong....... Akupun bangun dengan reflek tanpa pikir panjang aku bergegas membuka pintu kamar, aku liat Anwar teman kelasku mukanya babak belur. Aku langsung membaringkannya, meng­ambil kotak P3K dilemari, tetapi lukanya sangat parah sehingga lebih baik dirawat di puskesmas terdekat agar lukanya bisa diobatin dan bagian yang sobek bisa dijahit dengan segera agar darahnya tidak keluar lagi.

Setelah diobati, aku menyuruh Anwar istrahat di kosanku besok pagi baru aku antar pulang ke rumahnya. Aku mulai menanyakan apa yang membuat Anwar babak belur.

Aku: kamu kenapa sob,
ko bisa kaya gini?
Anwar: aku dihajar anak geng sekolah sebelah sob.
Aku: emang masalahnya apa sob?
Anwar: aku dipalak sob, pacarkupun dilecehkan (menangis)
Aku: lalu pacarmu sekarang dimana?
Anwar: aku gak tau sob, sepertinya di sekap mereka sob (menangis)
Aku: kamu tahu tempat base camp mereka gk sob? aku akan kesana.
Anwar: tahu sob, base campnya masuk ditengah2 kebun.

Gunawan mendengar percakapanku dengan Anwar.

Gunawan: aku akan ikut membantu kalian.
Aku: makasih gun, Anwar kamu istrahat saja.
aku dan Gunawan akan kesana.

Gunawan adalah teman kosku.
dia sekolah dipelayaran.
dibelakang pasar XXXX pXXXX. (nama daerah saya sensor). Aku dan Gunawan berangkat dengan modal bismilah dan berdoa, tiba dilokasi aku dan Gunawan menyembunyikan motor di kebun aku dan Gunawan mengendap2, meliat pacar Anwar di ikat dipohon dikelilingi mereka sambil mereka membakar dupa.
Aku dan Gunawan saling bertanya-tanya apakah mungkin para preman sekolah itu mau menumbalkan pacar Anwar, apa mungkin kasus mayat wanita dilapangan kemarin dibunuh mereka, ini kasus sudah kriminal. Aku menyuruh Gunawan ke kantor polisi meminta bantuan, aku akan memikirkan cara menolong pacar Anwar.

Akhirnya Gunawan bergegas ke kantor polisi, tidak ada celah terpaksa aku muncul
dihadapan mereka akupun berteriak pada mereka WOIII BEBASKAN TEMANKU !!!
Merekapun menoleh kehadapanku jumlah mereka 10 orang, yang membedakan mereka diselimuti kekuatan iblis. Sudah lama tidak berkelahi tapi kali ini berkelahi dengan orang yang mempunyai kekuatan iblis, ketua mereka maju melawanku aku pukul wajah, badannya dia cuma ketawa dia membalas seranganku aku terpental dan muntah darah harapanku cuma Gunawan cepat membawa polisi.

Antara sadar dan tidak aku meliat nenek penjual sapu lidi memberikan sehelai batang lidi.

Aku: nenek aku dimana?
Nenek: di alam nenek nak.
Aku: bukannya tadi aku menghadapi preman penyembah iblis itu. Nenek (senyum) kembalilah ke alammu dan bawalah 1 helai lidi ini, pukullah dengan lidi ini sambil berdoa pada Allah.
lalu pukullah sekuat mungkin dengan tanganmu, nenek mendoakanmu karena kamu berbuat baik nak (tersenyum).

Akupun sadar ternyata aku tergeletak dan ditanganku ada 1 helai sapu lidi aku bangun dan pecut mereka 1 persatu, tapi mereka cuma ketawa mereka bilang tidak sakit, saatnya aku pukul dengan menggunakan tangan, aku tarik nafas kumpulkan energi ke kedua tangan tiap pukulan dalam hati mewirid WAIDZA BATHOSTUM BATHOSTUM JABBARIN. Aku pukul mereka dengan keras, mereka semua tergeletak.
Alhamdulilah mereka semua tak sadar sehingga aku bisa membebaskan pacar Anwar.

Seketika itu Gunawan datang dengan polisi, akhirnya preman preman itu ditangkap polisi
sangat disayangkan masa remaja mereka, mereka habiskan dipenjara tidak ada manfaat menjadi penguasa (preman) apalagi sudah menyembah iblis, maka hidup akan selalu tersesat menuju ke dalam jurang api neraka.
Naudzubillah min dzalik.

tamat


Komunitas pha

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SYAHADAT JAPURA

Pagar Ghoib Media Telor Angsa

MANTRA ARYA BANGAH